Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam
KH. Ahmad Dahlan
Firdaus Fauzi
Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI “UISU” Pematangsiantar
Jln. Sangnawaluh Km 4,5 Pematangsiantar
Email : Maherfauzi85@gmail.com
Abstract : KH. Ahmad Dahlan about the concept of Islamic education can be seen in his efforts to present the face of Islamic education as an integrated education system. KH. Ahmad Dahlan who wants to integrate the dichotomy of science, maintain balance, intellectual, moral and religious patterns can be seen in aspects of KH. Ahmad Dahlan which includes : a). The Purpose of Islamic Education; he argues that the aim of a perfect Islamic education is to give birth to whole individuals, be able to master the science of religion and general, material and spiritual sciences; b). Islamic education material or urriculum; he took two actions at once, namely giving religious lessons in secular Dutch schools, and establishing his own schools here religion and general knowledge were taught together. Islamic educational material according to KH. Ahmad Dahlan includes moral education, individual education and social education, and c). Teaching methods or techniques; he adopted more advanced Western school education systems.
Kata Kunci : History of Thought, Islamic Education, KH. Ahmad Dahlan
A. Pendahuluan
Islam sebagai agama universal mengajarkan kepada umat manusia berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrowi. Salah satu diantara ajaran Islam tersebut adalah mewajibkan kepada umat Islam untuk melaksanakan pendidikan, karena menurut ajaran Islam pendidikan adalah merupakan kebutuhan hidup manusia yang mutlak harus dipatuhi, demi mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sejak sejarah manusia lahir mewarnai rutinitas kegiatan alam fana ini, pendidikan sudah merupakan “barang penting” dalam komunitas sosial. Nabi Adam as yang memulai kehidupan baru di jagad raya ini senantiasa dibekali akal untuk memahami setiap yang ia temukan dan kemudian menjadikannya sebagai konsep pegangan hidup.
Pendidikan menurut pandangan Islam adalah merupakan bagian dari tugas kekhalifahan manusia yang harus dilaksanakan secara bertanggung jawab, kemudian pertanggungjawaban itu baru bisa dituntut kalau ada aturan dan pedoman pelaksanaan. Pada awal abad ke-20, dunia pendidikan Islam masih ditandai oleh adanya sistem pendidikan yang dikotomis antara pendidikan agama dengan pendidikan umum. Di satu segi terdapat madrasah yang mengajarkan pendidikan agama tanpa mengajarkan pengetahuan umum, dan di satu sistem dapat lembaga pendidikan umum yang tidak mengajarkan agama. Pada saat itu pendidikan Islam juga tidak memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, terutama jika dihubungkan dengan perkembangan masyarakat
KH. Ahmad Dahlan adalah tokoh pembaru atau pelopor pendidikan Islam dari Jawa yang berupaya menjawab permasalahan umat tersebut di atas. Beliaulah tokoh yang berusaha memasukkan pendidikan umum ke dalam kurikulum madrasah, dan memasukkan pendidikan agama ke dalam lembaga pendidikan umum. Melalui pendidikan, KH. Ahmad Dahlan menginginkan agar umat dan bangsa Indonesia memiliki jiwa kebangsaan dan kecintaan kepada tanah air. Beliaulah tokoh yang telah berhasil mengembangkan dan menyebarluaskan gagasan pendidikan modern ke seluruh pelosok tanah air melalui perkumpulan Muhammadiyah yang didirikannya, dan hingga kini makin menunjukkan eksistensi secara fungsional.