PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU KHALDUN

PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU KHALDUN

PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU KHADUN
Firdaus Fauzi
Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI “UISU” Pematangsiantar
Jln. Sangnawaluh Km 4,5 Pematangsiantar
Email: Maherfauzi85@gmail.com

Abstrak: Ibn Khaldun nama lengkapnya adalah Wali ad-Din Abu Zaid „Abdur Rahman Muhammad Ibn Khaldun al-Hadrami al-Ishbili, disingkat Ibnu Khaldun, lahir di Tunisia pada 27 Mei 1332 dan wafat di Kairo pada 17 Maret 1406. N.J. Dawood menyebutnya sebagai negarawan, ahli hukum, sejarawan, dan sarjana.1 Ibnu Khaldun berasal dari negeri Hadramaut Yaman yang silsilah keluarganya sampai kepada Wali Bani Hijr. Sejak kecil beliau telah mendapat didikan langsung dari orang tuanya untuk mempelajari dasar-dasar pemahaman Alquran dan dilanjutkan kepada seorang yang ahli dalam Alquran, bernama Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Said Al-Anshary. Hampir sepanjang hidupnya, beliau didedikasikan untuk menekuni ilmu pengetahuan. Tidak sedikit guru-guru yang telah beliau timba ilmunya. Proses belajar yang panjang dan melelahkan telah beliau jalani sampai berusia 20 tahun, dengan ditandai berbagai ijazah tadris dari para gurunya. Buah dari itu semua dapat kita saksikan dari karya tulis beliau yang sangat fundamental dan monumental, yang berjudul sangat panjang, yaitu “Al-Ibrar wa Diwan Al-Mubtada wa Al-Khabar fi Ayyam Al-„Arabi wa Al-Ajam wa Al-Barbar wa Man Asrahum min Zawi As-Sulthan Al-Akbar”.2 Di samping kemampuan bawaan yang sudah dimilikinya semenjak lahir, Ibnu Khaldun juga diuntungkan oleh dunia disekelilingnya yang mengetengahkan berbagai persoalan pelik untuk dipecahkan. Ibnu Khaldun hidup di lingkungan keluarga yang sangat mengenal baik ilmu pengetahuan dan kepemimpinan. Inilah yang kemudian mendorongnya untuk menjadi “seseorang” di dalam keluarganya. Ia diberi fasilitas perpustakaan yang dipenuhi beragam buku bacaan. Pengetahuannya pun semakin bertambah luas dan dituangkan dalam bentuk tulisan dan
karya. Adapun dunia yang mengelilingi kehidupannya adalah dunia yang penuh dengan persaingan kekuasaan dan politik. Ibnu Khaldun telah menjelma menjadi ensiklopedia pemikiran dan penulisan. Bisa dikatakan, Ibnu Khaldun telah muncul di dua ranah, ranah sejarah dan ranah ilmu sosiologi. Dari kedua ranah inilah lahir berbagai pandangan dan analisa terhadap fenomena-fenomena sejarah dan sosial.3 Pemikiran Ibn Khaldun dalam bidang pendidikan meliputi tentang manusia didik, ilmu, metode pengajaran, dan spesialisasi. Dalam melihat manusia ia tidak terlalu menekankan kepada kepribadiannya akan tetapi kepada hubungannya dan interaksinya terhadap kelompok yang ada dalam masyarakat. Salah satu karya beliau antara lain: Muqaddimah dan Sejarah Alam Semesta.
Dalam hidupnya beliau selalu berpindah-pindah dan selalu menjadi orang penting dari satu tempat ke tempat lain, terakhir ia menjabat sebagai ketua Mahkamah Agung sampai ia meninggal pada tahun1406 dalam usia 74 tahun.

Kata Kunci : Pemikiran, Pendidikan, Ibn Khaldun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *