Pematangsiantar
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) “UISU” Pematangsiantar mengikuti acara bedah buku yang diselenggarakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar (08/05), di Gedung Sisimangaraja XII Lt. 5 Bank Indonesia Perwakilan Pematangsiantar. STAI “UISU” mendelegasikan 3 orang dosen dan 20 orang Mahasiswa yang terbagi dalam 3 prodi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Muqarrabin memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara bedah buku tersebut, “peningkatan literasi dan minat baca khususnya di kalangan mahasiswa harus lebih digalakkan lagi karena mahasiswa merupakan masyarakat ilmiah yang memiliki pola berfikir yang kritis” ujarnya.
Bukan hanya itu, Muqarrabin juga mengingatkan sekaligus memberikan motivasi kepada para mahasiswa yang hadir secara khusus untuk bergiat dalam menulis, membaca serta mempublikasikan hasil tulisannya kedalam jurnal-jurnal ilmiah, katanya.
Terakhir, Muqarrabin juga mengajak para mahasiswa untuk peka dan peduli terhadap nilai-nilai social yang menjadi dasar pegangan hidup beragama dan bernegara, dia mencontohkan krisis kemanusiaan yang saat ini ada di Gaza Palestina serta perkembangan politik yang ada di nusantara, pungkasnya.
Sedangkan, Suryaman Amipriono penulis buku yang dihadirkan sebagai pemateri juga mengingatkan hal yang sama seperti yang disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar tersebut.
Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi dan minat membaca khususnya kepada mahasiswa dan pustakawan di Kota Pematangsiantar sesuai dengan tema yang di tentukan oleh pihak Bank Indonesia perwakilan Pematangsiantar.
Daftar peserta yang didelegasikan oleh pihak STAI “UISU” Pematangsiantar terdiri atas 3 orang dosen yakni: Hadi Suprapto, S.Ag, M.Kom.I (Wakil Ketua III), Irfan Fauzi, M.Pd (Sekretaris LPPM), dan Rafiquddin Nasution, M.Pd (Sekretaris Prodi PAI), serta diikuti oleh 20 rang mahasiswa yang terbagi dalam 3 prodi yakni, Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam serta Prodi Pendidikan Anak Usia Dini.
Dalam kegiatan bedah buku tersebut buku yang di bedah berjudul “Selembar itu berarti” karya Suryaman Amipriono meruapakan karya pamungkas diantara karya-karyanya yang lain. Dalam kesempatan tersebut sang penulis memberikan pesan kepada seluruh hadirin yang hadir bahwa menulis dan membaca adalah sebuah kesatuan yang tak dapat dipisahkan, maka mulailah menulis hal-hal yang kita anggap kecil sekalipun, karena terlalu banyak sudah kisah yang terlewatkan tanpa satupun ditulis oleh seseorang. Dengan semangat Fabii ayyi aalaa irabbikumatukadzziban.
Pada akhirnya, Suryaman mengajak seluruh peserta yang hadir khususnya mahasiswa untuk memiliki kemauan yang kuat dalam hal menulis serta melahirkan karya-karya yang bisa dimanfaatkan oleh orang lain.
Semangat literasi harus ditumbuh suburkan dalam kalangan civitas akademik demi menjaga keberlangsungan peradaban manusia.